by: Andika ngudail
Kau, ya kau…
Hey kau, tidak usah menengok kanan-kiri
Ya benar, kau yang sedang membaca ini
Dengarlah…
Berhentilah menerka-nerka
Berhentilah mengira-ngira
Karena tak sepenuhnya yang aku tulis menceritakanmu
Tak semua puisiku menceritakanya
Dak tak semua sajak ku mewakili perasaanku
Sajak ku tak bertuan
Liar laksana singa dalam istana
Ganas bagaikan kobaran api di dalam negeri
Sajak ku semakin liar,
Siap mencabik-cabik hati si pendosa
Sajak ku semakin ganas,
Siap membakar jiwa-jiwa yang di penuhi keserakahan
Hey, kau…
Berhentilah menerka-nerka
Berhentilah mengira-ngira
Karena mungkin tulisan ku ini memang untukmu
Mungkin juga puisi ku ini untuk dirinya
Dan mungkin saja sajak ku ini untuk diriku sendiri
Atau mungkin juga kata-kata ini
untuk wakil iblis penguasa negeri
Dapatkan Sample GRATIS Produk sponsor di bawah ini, KLIK dan lihat caranya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.